About Me

Foto saya
I am a boy who study at Faculty of Social Scince at State University of Jakarta. Love family, photographic, black and white, books, and music

Minggu, 20 Juni 2010

Gion Matsuri




Jepang dikenal
sebagai negara yang paling banyak mengadakan festival (matsuri). Boleh
dikatakan hampir setiap bulannya ada saja festival yang dirayakan di negeri sakura itu. sebenarnya setiap festival yang dirayakan di Jepang bukan
karena ingin bersenang-senang, tapi dibalik semua itu ada kepercayaan terhadap dewayang diagungkan oleh orang Jepang. Kata matsuri sendiri berarti
festival dan penyembahan. Jadi setiap festival memiliki makna penyembahan terhadap dewa.


Di antara sekian
banyak festival yang ada, salah satunya ada yang disebut Gion Matsuri (Festival
Gion). Gion Matsuri merupakan festival tahunan yang diadakan di kota Kyoto setiap bulan Juli, bersamaan dengan festival Tanabata yang diadakan setiap
tanggal 7 Juli. Bedanya, festival ini dirayakan selama satu bulan penuh, dari tanggal 1 hingga 31 Juli.





Gion Matsuri pertama
kali diadakan pada tahun 869 Masehi, di mana pada saat itu sedang terjadi wabah
penyakit yang mematikan di Kyoto.
Untuk menghentikan wabah tersebut, masyarakat Kyoto pun berdoa pada dewa kesehatan. Mereka juga menggantungkan tombak setinggi 66 meter yang
melambangkan 66 provinsi di Jepang. Pada awalnya, festival ini diadakan sebagai
upacara ritual hingga wabah penyakit menghilang, namun hingga tahun 970,
festival ini berubah menjadi acara tahunan. Nama Gion sendiri diambil dari nama kuil Yasaka tempat diadakannya festival ini. Dulunya, kuil Yasaka
bernama kuil Gion.


Orang Kyoto mengatakan kalau musim panas di Kyoto dimulai dengan Festival Gion, makanya
tak heran kalau selama festival ini banyak orang yang memakai yukata (kimono
musim panas) dan geta (sandal kayu). Bahkan sering diadakan festival makananJepang di sepanjang jalan Kyoto, seperti takoyaki (cumi-cumi bakar),
tomorokoshi (jagung bakar),dll. Walaupun festival  ini diadakan sebulan penuh,
tapi acara yang paling ditunggu-tunggu adalah Yoi-yama yang diadakan pada
tanggal 16 Juli dan Yamahoko-junko pada tanggal 17 Juli. Pada saat yoi-yama, orang-orang membuka pintu rumah mereka dan memamerkan
penyekat ruangan kuno yang mereka miliki. Sedangkan yamahoko-junko adalah parade kendaraan hias, dalam hal ini kendaraannya berbentuk kuil. Dalam parade
tersebut, para cowok mengenakan pakaian tradisional Jepang dan menarik sebuah kuil buatan ke jalan besar kotaKyoto. Biasanya jalan yang dilewati adalah
daerah pertokoan besar seperti Takashima dan Nishiki-Koji. Ada dua jenis kuil yang diangkut saat yamahoko-junko, yaitu yama dan hoko. Yama merupakan kuil yang bentuknya kecil,
tapi walaupun kecil, berat yama mencapai 1,2 ton hingga 1,6 ton, dengan tinggi sekitar 6 meter. Biasanya yama diarak keliling kota dengan cara digotong
di pundak. Sedangkan hoko adalah kuil raksasa yang betuknya jauh lebih besar dari yama, beratnya sekitar 4,8 ton hingga 12 ton dan tinggi mencapai 25
meter. Hoko biasanya diletakan di atas roda kayu, dan menggerakannya dengan cara ditarik. Karena berat, biasanya para cowok menarik hoko sambil meneriakkan
"Yoi, yoi, yoi to sei" dengan diiringi musik tradisional Jepang.
Jumlah kuil yang diarak selama parade berjumlah 32 buah, dengan perbandingan
yama 25 buah, dan hoko 7 buah. Dulu, kuil yang diarak tidak dihiasi dengan
pernak-pernik, namun sejak jaman Edo, kuil tersebut mulai dihiasi dengan dengan perhiasan seperti lampion dan
permadani hiasan dinding, yang biasanya diproduksi di Nishijin, Kyoto, Jepang. Jumlah kuil yang diarak selama parade berjumlah 32 buah, dengan perbandingan yama 25 buah,
dan hoko 7 buah. Dulu, kuil yang diarak tidak dihiasi dengan pernak-pernik, namun
sejak jaman Edo, kuil tersebut mulai dihiasi dengan dengan perhiasan seperti
lampion dan permadani hiasan dinding, yang biasanya diproduksi di Nishijin, Kyoto.







Blogged with the Flock Browser

0 komentar:

Posting Komentar