mampir ke blog Catatan Biru Arya
ada puisi keren bgt tentang keseimbangan antara kiri dan kanan,
Terima kasih kanan
ujar kaki kiri
Engkau sudah membiarkan
Ku beristirahat
Sedangkan engkau kini melangkah
Sekarang giliranmu kanan
ucap kaki kiri
Tidurlah...
kini saatnya
Ku melangkah
Kiri,
sapa kaki kanan
Aku takkan ganggu
Lelapmu
Karena saat ini aku yang bergerak
Kiri,
Tegur kaki kanan
Aku juga tidak akan
menuntutmu segera
berganti posisi
Menguaplah sejenak
Baru, engkau melangkah
Kanan,
Bukankah engkau telah berjanji
Untuk melangkah bersama
Memikul beban ini sama-sama
Iya kiri,
Itu janji kita
engkau akan selalu bersamaku
Melangkah...
Berlari…
Kanan,
Ketahuilah, aku takkan ingin
Posisimu digantikan
Dengan tongkat
Kiri,
Aku pun demikian
Di sisiku tidak ingin
Ada kursi roda
Aku lebih baik pincang
Daripada harus bersama tongkat
Aku lebih baik cacat
Daripada harus bertemankan kursi roda
Sebab kita telah digariskan oleh Allah
Kaki kiri berdampingan dengan kaki kanan
Kiri,
Sapa kaki kanan
Coba engkau lihat
Saudara kita
Tangan kanan dan tangan kiri
Kanan,
Iya, tangan kiri
tolonglah aku
untuk memotong daging ini
Aku yang menusuk daging ini
Engkau yang menarik dan memisahkannya
Baik, tangan kiri
Kiri,
Iya tangan kanan
Kini bantulah aku
Doronglah nasi itu
ke sendok yang ku pegang
Agar aku dapat melanjutkan
dengan menyuap ke mulut
Kiri,
Pernahkah engkau
merasa iri
pernahkah engkau
merasa di anak tirikan
Aku bekerja
untuk yang enak-enak
Aku melakukan
hal yang bagus-bagus
Sedangkan engkau
tidak jauh dari tugas kebersihan
Tidak kanan
Saya tidak pernah iri
Tidak pernah merasa dianak tirikan
Aku bahkan
merasa terhormat
bukankah kebersihan itu sebagian dari iman
Aku bahkan
merasa dibutuhkan
Coba bayangkan bila aku
tidak hadir di sisimu
Kala akalku membara
Di saat hatiku menyala-nyala
Tolong hadirkan akalmu yang memadamkan
Hadirkan hatimu yang berubah menjadi air
Kala akalku membeku
Ketika hatiku berselimut di peraduan
Tolong hadirkan akalmu yang membara
Hadirkan hatimu yang membakar semangat
0 komentar:
Posting Komentar